'''''''''SUDAHKAH ..ANDA ..SHOLAT ..HARI.. INI'''''''''

Kamis, 28 Juni 2012

Awal Puasa 2012 Beda, 20 dan 21 Juli 2012

Senin, 25/06/2012 | 13:50 WIB
Antara/ Syaiful Arif
Suryadharma Ali
GRESIK - Awal Ramadan tahun ini berpotensi tak serempak, terutama antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (BU). Jika Muhammadiyah telah menetapkan hari puasa pertama pada 20 Juli 2012, NU kemungkinan besar sehari setelahnya atau tanggal 21 Juli.



Wakil Ketua PWNU Jatim, KH Sholeh Hayat, mengatakan, NU tetap akan menggunakan metode rukyatul hilal bil fi'li, yaitu melihat hilal dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik.

NU masih masih menunggu hasil rukyat bersama pemerintah. Namun, melihat posisi irtifak hilal di bawah dua derajat, NU mungkin akan menggunakan standar istikmal atau menggenapkan umur bulan Sya'ban menjadi 30 hari. Posisi irtifak hilal masuk kategori sulit dirukyat.

Dengan adanya isyarat menyempurnakan umur bulan Syaban menjadi 30 hari, artinya 1 Ramadan berpotensi kuat ditetapkan pada hari Sabtu 21 Juli 2012.

Menurut Sholeh, hasil hitungan di Jawa Timur yang diikuti ahli astronomi dan ilmu falak menunjukkan sudah ada enam rujukan untuk awal Ramadan, berdasar hasil hisab sampai Kamis pekan lalu. Mayoritas mengarah 1 Ramadhan pada 21 Juli 2012.

Sementara Muhammadiyah menggunakan dasar hukum wujudul hilal karena bulan atau hilal sudah wujud 1,47/ 1,58 derajat. Artinya, hari pertama puasa bisa dimulai pada Jumat 20 Juli 2012.

"Kami berharap, semua ormas Islam dan pengikutnya bisa saling menghormati dalam menyikapi potensi perbedaan awal Ramadan tahun ini," kata Anggota Badan Hisab dan Rukyat Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu, Senin (25/6) pagi. "Namun, kami tetap berharap pemerintah bisa mengkondisikan agar awal puasa bisa bersamaan."

Terpisah, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali berharap penentuan awal puasa Ramadan 1433 Hijriyah tahun ini tidak ada perbedaan. Meski ada perbedaan, dirinya dapat memakluminya. “Soal kapan, kami masih menunggu, sebab kami belum tahu apalagi kami belum membentuk sidang Isbat,” ujarnya saat peletakan batu pertama Gedung Banat Terpadu Ponpes Maskumambang, Kecamatan Dukun, Minggu (24/6).

Kendati begitu, Ketua Umum DPP PPP tersebut tetap berharap tidak ada perbedaan saat menentukan awal puasa di bulan depan. Meski pihaknya memahami perbedaan soal penentuan awal puasa itu kan hanya berdasarkan kriteria.

“Jika persoalan ini disamakan tentunya tidak ada lagi perbedaan. Ini juga demi persatuan umat muslim agar khusuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan,” tegasnya lagi.

Kalau pun terjadi perbedaan dalam penentuan awal puasa, pihaknya, berharap juga semua ormas islam bisa memaklumimya dan tidak perlu memperdebatkan lagi. “Nanti penentuan awal puasa berdasarkan hitungan rukyat dan sidang Isbat dalam waktu dekat. Hanya kapan pembentukannya, kami belum juga menentukan waktunya,” ujar Suryadharma Ali.ins,md6

SUMBER: Surabaya Post Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan berkomentar,baik buruk akan kami terima demi sempurnanya blog ini,tapi tetep jaga kesopanan